Bulog Serap Beras Domestik Hingga Agustus Capai 799.423 Ton 

banner 120x600

GoAtjeh.com, Jakarta — Perum Bulog telah berhasil menyerap beras dalam negeri mencapai 799.423 ton hingga 19 Agustus 2024. Capaian ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, seperti yang dilaporkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo, menyebutkan bahwa penyerapan beras pada tahun 2023 mencapai total 1,06 juta ton. Pencapaian ini mencerminkan peningkatan yang berarti dibandingkan dengan periode sebelumnya, mengindikasikan adanya perbaikan dalam strategi penyerapan beras domestik.

Go Atjeh Go Atjeh Go Atjeh

“Kami terus mendorong Bulog untuk mengutamakan menyerap produksi beras dari dalam negeri, ini tentunya menjadi penting karena harapan kami petani menjadi bersemangat berproduksi” kata Nyoto dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/8/2024), lansir INews.id.

Penyerapan beras di paruh pertama tahun ini menunjukkan perkembangan yang cukup positif, menandakan upaya yang dilakukan semakin efektif, kata Nyoto

Lebih lanjut, Nyoto menyampaikan bahwa untuk penyaluran beras SPHP di Jawa Tengah telah mencapai sekitar 58.870 ton, sementara secara nasional penyalurannya telah mencapai 993.900 ton. Data ini menunjukkan efektivitas distribusi yang semakin baik dan pencapaian yang mengesankan.

Anggota Komisi IV Ono Surono menekankan pentingnya sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Ia mengungkapkan bahwa setiap tahun negara harus menambah jumlah impor pangan, terutama beras, guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.

“Permasalahan yang terjadi tidak hanya berkaitan dengan penurunan produksi melainkan adanya permasalahan penurunan luas lahan, kekeringan, pengairan, kualitas benih serta pupuk” kata Ono, menyoroti tantangan yang dihadapi sektor pertanian.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Klaten, Much Nasir, mengungkapkan potensi besar Kabupaten Klaten dalam memperluas area tanam dan meningkatkan produksi pangan. “Tahun 2024 ini Klaten menarget untuk komoditas tanaman padi seluas 74.765 ha dan sampai bulan Juli ini telah mencapai 46.514 Ha, dengan provitas rata-rata 64,4 Ku/Ha GKG (Gabah Kering Giling).

Sebagai daerah penyangga pangan, Kabupaten Klaten berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi padi. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penggunaan varietas padi Rojolele Srinuk, yang diharapkan dapat mendongkrak hasil produksi secara signifikan dan menjamin ketahanan pangan di daerah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *