GoAtjeh.com, Banda Aceh – Festival Rapai Geleng Antar Pelajar SD dan SMP se-Kota Banda Aceh resmi dibuka oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, pada Jumat (23/08/2024) di Aula Tekkomdik, Lampineng.
Acara ini menjadi ajang spesial yang menyatukan pelajar dalam merayakan dan mempertahankan salah satu seni tradisional Aceh yang berharga.
Festival ini digelar selama dua hari, yakni pada 23-24 Agustus 2024, dengan tema “Generasi Cinta Tradisi.” Tema ini diangkat untuk menggugah kesadaran dan kecintaan generasi muda terhadap kekayaan budaya lokal.
Farid Nyak Umar, dalam sambutannya, menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi Aceh melalui seni Rapai Geleng. Ia menyebutkan bahwa seni ini bukan hanya bentuk ekspresi budaya, tetapi juga merupakan sarana dakwah yang menyampaikan pesan-pesan moral dan religius.
Menurut Farid, Rapai Geleng memiliki nilai historis dan spiritual yang mendalam, yang tercermin dari syair-syair yang dibawakan serta gerakan-gerakan dalam pertunjukan tersebut. “Lewat festival rapai ini, mari kita tumbuhkan semangat untuk merawat seni ini yang sarat akan dakwah dan pesan moral ini dari apa yang telah ditinggalkan oleh endatu kita,” kata Farid.
Farid juga mengingatkan bahwa generasi Aceh saat ini harus merasa bangga dan terus melestarikan kesenian serta budaya daerah mereka. Ia menekankan pentingnya dukungan dari masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan untuk kegiatan pelestarian seni, seperti festival Rapai Geleng ini.
“Perlu sejak dini, generasi kita di sekolah untuk terus dididik, dilatih dan dibina agar semangat mencintai seni pada anak-anak kita terus melekat, dan bisa membawa nama Banda Aceh harum dalam mengikuti berbagai event melalui karya-karya seni Aceh,” pungkas Farid Nyak Umar yang juga Ketua DPD PKS Banda Aceh ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, mengungkapkan bahwa festival ini diikuti oleh sembilan sanggar dari Sekolah Dasar (SD) dan delapan sanggar dari Sekolah Menengah Pertama (SMP). Partisipasi ini menunjukkan antusiasme dan minat yang tinggi dari pelajar dalam melestarikan seni tradisional Aceh.
Sulaiman Bakri berharap festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mengajarkan seni tradisional Aceh kepada siswa. “Kami berharap generasi muda akan semakin mencintai dan tertarik dengan seni Aceh, serta dapat meneruskan warisan budaya ini ke masa depan,” tutup Sulaiman.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan festival ini dapat menjadi momentum penting dalam pelestarian dan pengembangan seni tradisional Aceh. Ini juga menjadi peluang bagi para pelajar untuk menunjukkan bakat dan dedikasi mereka terhadap budaya lokal.
Festival Rapai Geleng ini merupakan salah satu contoh nyata bagaimana seni tradisional bisa menghubungkan generasi dan memperkuat jati diri budaya suatu daerah. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di masa depan.
Kehadiran festival ini juga menunjukkan komitmen Kota Banda Aceh dalam menjaga dan merayakan kekayaan budaya daerah, serta menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kecintaan yang mendalam terhadap warisan budaya mereka.
“Semoga generasi ini dapat tumbuh rasa cintanya dan minat baru terhadap seni Aceh di masa yang akan datang,” harapnya.