Foto tersebut terlihat pertama dari Sebuah akun Facebook atas nama Irwan Indra membagikan foto Paskibra nasional asal Aceh, Dzawata Maghfura Zukhri, tampil tanpa mengenakan jilbab. Pemilik akun melengkapi caption fotonya dengan kalimat bernada protes.
Pemilik akun yang mengaku pembina Paskibra ini mengatakan, bahwa di bawah pembinaannya dulu tidak ada pemaksaan terhadap peserta Paskibra terkait dengan keyakinan agama. “tapi kini dengan alasan keseragaman adik2 “dipaksa” untuk melepas jilbabnya..ini tidak bisa dibiarkan…Lawannn,” tulis akun ini seperti dikutip pada Rabu (14/8/2024).
Foto dan potongan video Paskibra nasional asal Aceh yang tidak mengenakan jilbab ini pun beredar luas di berbagai platform media sosial lainnya, seperti WA group. Salah satu pengacara nasional, Sayed Muhammad Muliady, ikut membagikan foto tersebut sambil memberi komentar di bawah foto. “Jilbabnya mana?”
Dari penelusuran media ini diketahui, wakil Aceh dalam pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) nasional itu tercatat merupakan siswi kelas X SMAN Modal Bangsa (Mosa) Aceh. Siswi ini merupakan putri dari pasangan Zukhri SE dan Sadrina SPd, kepala SD di Kecamatan Simpang Tiga, Pidie.
Laman resmi SMAN Mosa juga mempublikasikan, bahwa Dzawata merupakan anggota Paskibra asuhan Pembina Raisul Akbar SPd MPd. Di sana dijelaskan, bahwa Dzawata merupakan salah satu paskibra pilihan sekolah yang kemudian lolos dalam seleksi Paskibra Aceh Besar, kemudian lolos seleksi ke Provinsi, dan terakhir berhasil menembus seleksi nasional. “Nah, pada 9-13 Juni 2024 di Jakarta,” ujar Raisul, guru Berdedikasi Nasional tahun 2018 itu.
Dzawata juga mengungkapkan rasa syukur dan menceritakan perjuangannya tahap demi tahap. Dia bersyukur diberikan kesehatan selama mengikuti rangkaian tes pada tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. “Seleksi pertama yang saya ikuti itu di sekolah, sehingga menjadi perwakilan sekolah ke kabupaten,” ujarnya.
Dia bercerita, bagaimana saat di kabupaten mengikuti tes wawasan kebangsaan, tes intelegensi umum, dan kesehatan. Dia mengucap syukur bisa lolos dan mengikuti tes selanjutnya yaitu parade, PBB, Samapta, dan wawancara. “Alhamdulillah saya juga lulus dan kembali mengikuti rangkaian tes serupa di tingkat Provinsi pada bulan Mei 2024,” sambungnya.
Di tingkat provinsi, hasil seleksi mengerucut pada 4 nama yang kemudian mengikuti seleksi nasional di Jakarta, 9 hingga 13 Juni 2024. Dalam pengumuman di tingkat nasional, Dzawata dan Muhammad Yusran Ar-Razzaq, terpilih sebagai calon Paskibraka nasional bersama dua siswa lainnya sebagai cadangan.
Atas pencapaian itu, siswi ini mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, keluarga, pembina, pelatih, guru-guru dan teman-temannya di sekolah. “Mohon doa untuk kami agar senantiasa sehat dan dapat melaksanakan tugas dengan maksimal pada Agustus nanti,” ujar gadis yang bercita-cita jadi taruna Akpol ini.
Kepala SMAN Mosa, Misra, turut bangga dan mengapresiasi usaha maksimal yang dilakukan Dzawata. ”Prestasi ini luar biasa bagi kami mengingat Mosa terakhir meluluskan wakilnya ke Paskibraka nasional yaitu Andy Arfan pada tahun 1997 dan Dewa Andrian 1998,” ungkap Misra.[]